Newest Post

Kumpulan Widget Animasi

Tentang Fenomena Ultras Di Italia

| Senin, 22 September 2014
Baca selengkapnya »


ULTRAS ITALIA Ultras tidak bisa lepas dari tanah italy, Ultras pertama dalam sejarah Italia adalah sekelompok pendukung klub sepakbola berusia sekitar 15 sampai 25 tahun yang jelas dapat dibedakan dengan model klasik pendukung sepakbola dewasa, yang lahir sekitar akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Mereka biasanya berkumpul di bagian paling murah di stadion, biasanya para ultras italia berkumpul di tribun belakang gawang yang lebih di kenal dengan CURVA(curva nord, curva sud) dan biasanya mereka mendapat keringanan tiket oleh klub, dan dengan segera mereka menjadi sebuah karakter unik dari keseluruhan sepak bola Italia. Mereka sangat dapat dibedakan dengan penonton biasa yaitu mereka selalu berkumpul membentuk kelompok- kelompok dengan banner berukuran raksasa bertuliskan nama kelompok (berdasarkan tempat terbentuknya atau kesamaan orientasi politik) dan memakai pakaian- pakaian militer (hardcore ultra) dengan aksesoris wajibnya yaitu parka, sepatu boot Dr. Marten, pakaian perang dan jaket yang dikalungi syal dengan warna klub yang mereka cintai. (sangat kontras dengan penampilan supporter di Indonesia).
Para ultras biasanya mewakili suatu ideologi, politik, fasisme dan dengan latar belakang yang lain, begitu juga di italia Peran para ultra dalam perubahan sebuah klub di Italia lebih besar perannya dibanding para hooligan di tanah Inggris.
Ultras pertama dan tertua di Italia adalah Milan's Fossa dei Leoni ( Sarang Singa ) yang didirikan pada tahun 1968, yang kemudian menetap di bagian paling murah di stadion San Siro di sektor 17. Kemudian pada tahun 1969 muncullah Ultras Sampdoria (kelompok pertama yang menyebut diri mereka ultras), diikuti oleh "The Boys" dari Inter Milan. Dan pada tahun 1970an banyak bermunculan ratusan kelompok-kelompok kecil di stadion yang kemudian membentuk kelompok besar seperti Yellow-blue Brigade Verona, Viola Club Viesseux Fiorentina ( 1971), Naples Ultras (1972), Red and Black Brigade Milan, Griffin's Den Genoa dan Granata Ultras Torino (1973), For Ever Ultras Bologna (1975), Juventus Fighters (1975), Black and Blue Brigade Atalanta (1976), Eagle's Supporters Lazio dan Commando Ultras Curva Sud (CUCS) Roma (1977).
Kode etik ultras
Di sepakbola Italia, Ultras dikenal sebagai Tuhan didalam stadion, merekalah yang berkuasa. Biasa bertempat di tribun di belakang garis gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti kita lihat pada partai derby, Roma - Lazio, dimana ultras dapat membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak polisi.
Di Italian ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras berkelahi dengan grup ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan, maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.
Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras Milan yaitu Fossa Dei Leoni (FDL) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan Milan melawan Juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras Milan melambaikan bendera Viking Juve.
Dalam tradisi ultras Italia, apabila ada grup tifosi lain yang memiliki flags/banner dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari open fight.
Masalah timbul, karena tifosi FDL ini memperoleh bendera Viking JUVE bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking JUVE tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi Milan di Eindhoven setelah partai liga Champions PSV - Milan, mereka mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera FdL.
(Viking Juve)
(Banner FDL yang di rebut Viking)
Timbul masalah, karena hal tersebut, FDL lapor polisi, padahal dalam kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias A.C.A.B (All Cops Are Bastar*s). FdL semakin mendapat tekanan dari grup tifo Milan yang lainnya, seperti Brigate Rossonere, sehingga grup tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru yaitu Guerrieri Ultras. Banyak yang bilang, bubarnya FdL juga disebabkan konflik internal, selama ini FdL lah yang berada di belakang aksi koreografi tifosi Milan, BRN ingin mengambil peran itu.


(Banner IRRIDUCIBILI Inter-Lazio yang di rebut Viking JUVE)
Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di Italia, tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam kehidupannya. Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di Italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut CapoTifoso. Masalah timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup ultras masuk, maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya, memang tidak fair. Seorang CapoTifoso juga memiliki kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun tifosi yang berani melawannya.
Kekerasan Di Sepak Bola Italia
Budaya kekerasan dalam dunia sepakbola sering diidentikkan dengan kerusuhan antar suporter maupun perkelahian antar pemain dan ofisial tim. Pandangan tersebut tidaklah salah hanya saja tidak selamanya sepakbola itu selalu penuh dengan kekerasan meskipun sepakbola itu sendiri adalah olahraga yang keras.
Kekerasan dalam sepakbola tersebut merupakan evolusi dari budaya Ultras dan hooliganisme yang saat ini telah berkembang ke seluruh penjuru dunia. Hooliganisme tidak hanya mendorong kekerasan di dalam stadion tetapi juga menyebarkan benih-benih kekerasan di luar stadion. SEPAK BOLA Italia menyimpan cerita kelam. Di sana sering kali muncul kericuhan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berikut kekerasan yang pernah terjadi.
Oktober 1979
Seorang fans Lazio bernama Vincenzo Paparelli meninggal sesudah dilempari bom api dalam derby melawan AS Roma.
Maret 1982
Tifosi AS Roma, Andrea Vitone tewas karena Romanisti lainnya membakar kereta yang membawa supporter mereka. Romanisiti melakukannya karena kesal timnya kalah dengan Bologna.
Oktober 1988
Pecah kerusuhan antara suporter Inter Milan dengan Ascoli. Nazzareno Filippini, seorang suporter Ascoli tewas delapan hari sesudah bentrokan karena luka-luka yang dideritanya sewaktu diserang pendukung Inter.
Januari 1995
Sebelum pertandingan melawan AC Milan, seorang fans Genoa, Vincenzo Spagnolo tewas tertusuk pisau.
Juni 2001
Partai Catania vs Messina membawa korban. Seorang penonton bernama Antonio Curro mati akibat terkena ledakan bom rakitan.
September 2003
Napoli terpaksa memainkan lima pertandingan tanpa penonton akibat perkelahian yang muncul di lapangan dalam pertandingan melawan Avellino. Dalam insiden itu 30 polisi cedera dan seorang fans bernama Sergio Ercolano tewas terjatuh dari tribun.
Maret 2004
Derby della Capitale lagi-lagi memicu kerusuhan. Suporter Roma turun ke lapangan untuk menemui kapten Francesco Totti agar menghentikan pertandingan. Hal itu dilakukan karena ada rumor polisi membunuh seorang suporter.
September 2004
Pertandingan antara Roma dan Dynamo Kyiv di Liga Champions ditunda karena wasit Anders Frisk terluka akibat terkena korek api yang dilemparkan suporter dari tribun.
April 2005
Kiper Milan, Nelson Dida cedera setelah dilempati kembang api oleh suporter Inter di dalam pertandingan perempat final Liga Champions 2004-05. Pertandingan itu akhirnya dihentikan.
Februari 2007
Seorang polisi bernama Filippo Raciti terbunuh dalam kericuhan antarsuporter Palermo dan Catania
November 2007
Gabriele Sandri, seorang fans Lazio meninggal karena terkena peluru nyasar yang ditembakkan polisi untuk meredakan kerusuhan antara suporter Lazio dengan Juventus.

As Roma Vs Juventus



Ultras juga tidak cuma bertempur dengan ultras klub rival tapi juga kadang sesama ultras yang mendukung satu klub tapi beda kelompok kadang juga saling bentrok satu sama lain. Bahkan saling bunuh membunuh, itu yang terjadi pada tahun 2007 an sesama ultras milan juga bentrok, antara anggota Brigade rossonere dengan anggota Comando tigre penyebabnya gara-gara rebutan pengaruh di curva sud, sama halnya di juventus, sesama ultras juga ribut, antara Tradizione (ex Fighter) + viking dengan Drughi yang menyebabkan capo Drughi Dino Rivoli tewas pada saat itu tahun 2006 after friendly match lawan alessandria, alasannya juga rebutan pengaruh di curva scirea(curva sud), tapi sekarang masalah rebutan pengaruh di curva scirea sudah tidak ada seiring kepindahan ex ultras curva nord ( viking, tradizione,nucleo(N.A.B), gruppo marche 93) ke curva sud bahkan pas lawan milan mereka bikin koreografi bersama bentrok ultras sesama club di luar italia juga ada ultras PSG boulougne boys dengan tigris mystic penyebabnya perbedaan ras, boulougne boys anggotanya asli orang kulit putih dan anti imigran kalo tigris mystic kebanyakan imigran dari afrika utara (maroko, tunisia, aljazair) yang berkulit hitam bahkan bentrokan antara ultras PSG sempat jadi isu nasional hingga sampe pemerintah perancis membubarkan kedua ultras tersebut.
Terkadang kalau di fikir memang seperti aneh ataupun memalukan tapi di dalam dunia ultras dan kefanitakan kejadian seperti itu adalah hal yang biasa dan jika sesama keluarga ada sebuah perbedaan prinsip dan ideologi itu hal yang tidak memalukakan dan tidak pula aneh, walaupun ultras terkadang mengesampingkan akal sehat karna terkadang terpengaruh alkohol atau pun obat-obatan.
Begitulah fenomena ultras di italia, terlepas dari segala bentuk kontrofersialanya para ultras terkadang sangat kreatif dengan koreografinya.
FOOTBALL WITHOUT ULTRAS IS NOTING..!!
we-are-drughi.jpg

Tentang Fenomena Ultras Di Italia

Posted by : Unknown
Date :Senin, 22 September 2014
With 0komentar

SEJARAH ULTRAS DAN ULTRAS INDONESIA

| Minggu, 21 September 2014
Baca selengkapnya »



Sejarah ULTRAS dan ULTRAS INDONESIA

Ultras diambil dari bahasa latin yang mengandung artian ‘di luar kebiasaan’. Kalangan ultras tidak pernah berhenti menyanyi mendengungkan yel-yel lagu kebangsaan tim mereka selama pertandingan berlangsung. Mereka juga rela berdiri sepanjang pertandingan berlangsung (karena negara-negara yang terkenal dengan ultras nya seperti Argentina dan Italia, menyediakan tribun berdiri di dalam salah satu sudut stadion mereka). Selain itu pun para ultras paling senang menyalakan kembang api atau petasan di dalam stadion karena hal itu didorong untuk mencari perhatian, bahwa mereka hadir di dalam kerumunan manusia di dalam stadion.

“As an ultra I identify myself with a particular way of life. We are different from ordinary supporters because of our enthusiasm and excitement. This means, obviously, rejoicing and suffering much more acutely than everybody else “.

Nukilan kalimat dari seorang anggota Brigate Rossonere, salah satu ultras AC Milan, membantu kita untuk mengenali fenomena ultras. Ultras bukanlah sekadar kumpulan suporter (tifosi) biasa melainkan kelompok suporter fanatik nan militan yang mengidentifikasikan secara sungguh-sungguh dengan segenap hasrat dan melibatkan dengan amat dalam sisi emosionalnya pada klub yang mereka dukung.

Ultras mempelopori suporter yang amat terorganisir (highly organized) dengan gaya dukung ‘teatrikal’ yang kemudian menjalar ke negara-negara lain. Model tersebut sekarang telah begitu mendominasi di Prancis, dan bisa dibilang telah memberi pengaruh pada suporter Denmark ‘Roligans’, beberapa kelompok suporter tim nasional Belanda dan bahkan suporter Skotlandia ‘Tartan Army’

Model tersebut masyhur karena menampilkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler meliputi kostum yang terkoordinir, kibaran aneka bendera, spanduk & panji raksasa, pertunjukan bom asap warna-warni, nyala kembang api (flares) dan bahkan sinar laser serta koor lagu dan nyanyian hasil koreografi, dipimpin oleh seorang CapoTifoso yang menggunakan megaphones untuk memandu selama jalannya pertandingan.

Dalam tradisi calcio, ultras adalah “baron” dalam stadion. Mereka menempati dan menguasai salah satu sisi tribun stadion, biasanya di belakang gawang, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan curva. Ultras tersebut menempati salah satu curva itu, baik nord (utara) atau sud (selatan), secara konsisten hingga bertahun-tahun kemudian. Utras dari klub-klub yang berbeda ditempatkan pada curva yang saling berseberangan. Selain itu, berlaku aturan main yang unik yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva itu.

Kelompok Ultras yang pertama lahir adalah (Alm.) Fossa dei Leoni, salah satu kelompok suporter klub AC Milan, pada tahun 1968. Setahun kemudian pendukung klub sekota sekaligus rival, Internazionale Milan, membuat tandingan yaitu Inter Club Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (Squadre d’Azione Nerazzurra). Fenomena ultras sempat surut dan muncul lagi untuk menginspirasi dunia dengan aksi-aksi megahnya pada pertengahan tahun 1980-an.

Fenomena ultras sendiri diilhami dari demontrasi-demontrasi yang dilakukan anak-anak muda pada saat ketidakpastian politik melanda Italia di akhir 1960-an. Alhasil, sejatinya ultras adalah simpati politik dan representasi ideologis. Setiap ultra memiliki basis ideologi dan aliran politik yang beragam, meski mereka mendukung klub yang sama. Ultras memiliki andil “melestarikan” paham-paham tua seperti facism, dankomunism socialism
.

Mayoritas ketegangan antar suporter disebabkan oleh perbedaan pilihan ideologis daripada perbedaan klub kesayangan. Untungnya, dalam tradisi Ultras di Italia terdapat kode etik yang namanya Ultras codex. Salah satu fungsi kode etik itu “mengatur” pertempuran antar ultras tersebut bisa berlangsung lebih fair dan “berbudaya”. Salah satu etika itu adalah dalam hal bukti kemenangan, maka bendera dariultras yang kalah akan diambil oleh ultras pemenang. Kode etik lainnya ialah, seburuk apapun paratifosi itu mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.

Dewasa ini, ultras kerap dipandang sebagai lanjutan atau warisan dari periode ketidakpastian dan kekerasan politik 1960-an hingga 1970-an. Berbagai kesamaan pada tindak tanduk mereka disebut sebagai bukti dari sangkut paut ini. Kesamaan-kesamaan itu tampak pada nyanyian lagu - yang umumnya digubah dari lagu–lagu komunis tradisional - lambaian bendera dan panji, kesetiaan sepenuh hati pada kelompok dan perubahan sekutu dengan ultras lainnya, dan, tentunya, keikutsertaan dalam kekacauan dan kekerasan baik antara mereka sendiri dan melawan polisi!

Bentrok dengan polisi menjadi salah satu tabiat asli ultras. Bagi ultras, polisi adalah hal yang diharamkan alias A.C.A.B (All Cops Are Bastar*s). Sebulan sebelum Sandri terbunuh, muncul klaim dari pihak polisi yang menyatakan bahwa tak kurang dari 268 kelompok ultra dengan aspirasi politik, semuanya memiliki semangat kebencian pada polisi. Selain itu, masih menurut polisi, mayoritas kelompok tersebut berhubungan dengan gerakan ekstrim kanan yang fasis.

Tak hanya polisi, manajemen klub, staff pelatih dan bahkan pemain juga pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari ultras. Beberapa kelompok Ultras dalam menjamin dukungannya (terutama dalam pertandingan tandang), memaksa klub untuk memberi jatah tiket gratis, keuntungan perjalanan, dan bahkan hak atas merchandise. Ketegangan dengan pihak klub kerap berujung boikot dukungan pertandingan di kandang.

Namun sebenarnya ultras tidak seseram yang dibayangkan. Bahkan dibandingkan dengan Hools (FIRM) di inggris. Karena sebenarnya ultras menjauhi yang namanya keributan. (walaupun ada yg suka nyari masalah).Dan tidak semua kelompok ultras berafiliasi politik. memang ada yang kanan, kiri, merah, dsb…Tapi yang tidak bermain politik juga ada.

Pelatih atau manajer yang mundur (bukan karena dipecat manajemen klub) biasanya adalah produk dari tekanan ultras. Dari pihak pemain, Christian “Bobo” Vieri pernah mengalami teror fisik dari ultrasInter, termasuk dirusaknya salah satu properti bisnisnya, karena dianggap berkurang kadar loyalitasnya pada tim.

Dengan kemegahan dan kesuramannya ultras adalah fenomena khas Italia, representasi masyarakat Italia, dan identitas calcio. Seperti halnya kualitas Lega Serie A yang menjadi kiblat dunia sepak bola, seperti sistem catenaccio yang mengilhami banyak pelatih di dunia, maka aksi ultras di stadion pun menjadi rujukan dan referensi bagi suporter-suporter negara lain, termasuk kelompok suporter di Indonesia.

Suporter Indonesia Rasa Ultras
Suporter di Indonesia sedang berada dalam periode bertumbuh. Dalam lima tahun terakhir ini, muncul kelompok-kelompok suporter terorganisir. Suatu fenomena yang berdampak amat positif bagi perkembangan sepak bola nasional. Kehadiran kelompok suporter ini sedikit banyak merubah gaya dukung dan pola perilaku penonton di lapangan. Secara keseluruhan, berdampak pada industri sepak bola nasional yang lebih semarak dan berwarna.

Tak bisa dipungkiri aksi-aksi kreatif kelompok suporter di Indonesia ini mengadopsi gaya suporter luar negeri. Meski di kemudian hari, terjadi proses kreatif dengan lebih banyak menampilkan produk budaya lokal. Suporter luar negeri yang menginspirasi itu bisa dari Barras Bravas (Argentina/Amerika Latin),Roligan (Denmark), Tartan Army (Skotlandia) dan tentunya Italian Ultras!

Kentalnya budaya ultras bisa dilihat dengan teramat jelas dari atraksi kelompok suporter kita di lapangan. Mulai dari menempati sisi tribun tertentu meski tidak selalu di belakang gawang. Namun yang konsisten di sekitar belakang gawang diantaranya yaitu ,Utras Persija,Orange Street Boys(Persija),Slemania (PSS Sleman), dan Brajamusti (PSIM Jogjakarta), sedangkan beberapa kelompok suporter lainnya lebih suka di tribun tengah menghadap kamera! Menggunakan istilah asing (Ultras) terkadang tidak juga salah asal mengerti dan paham mengenai istilah tersebut. Ultras yang dipakai lebih ke mentalitasnya.. nilai2nya… Saat supporter berdiri 90 menit dan meneriakkan lagu2 pembangkit semangat (bukan lagu2 cacian kepada suatu kelompok), tak peduli hasil yang dicapai,itu juga merupakan bagian dari nilai2 ultras… saat anda melakukan koreografi2 memukau, itu bagian dari nilai2 ultras..ataupun saat kami bertempur dengan supporter , itu juga bagian dari nilai2 ultras..yang jelas Ultras tidak akan menyerang jika tidak diserang terlebih dahulu,tidak akan menolong jika tidak diperlukan

Tapi nilai2 itu, pastilah tercampur dengan budaya kita sendiri… terkadang  beberapa komunitas di dalam suporter Persija juga menggunakan istilah ultras, walaupun saat mengaku ultras, mereka dengan bangganya berfoto2 menunjukkan identitas mereka, ya mungkin itu pemahaman akan arti ultras oleh mereka…(narsisme)… Di Luar Negri (Italy,Inggris,German,dll) seorang ULTRAS mungkin tidak punya KTA/ID Card atau bahkan kelompok tersebut sampai memiliki AD/ART karena mereka sangat paham arti kata Ultras, alasan mereka datang ke stadion benar-benar dari Hati dan Jiwanya..bukan juga karena UANG…sedangkan di INDONESIA UANG adalah alat detok sempurna untuk sebuah loyalitas..Orang bisa pindah agama,keyakinan,Klub,bahkan Partai.. Bagi saya AGAMA bisa dipeluk oleh ribuan bahkan jutaan umat,TETAPI SEORANG  manusia hanya bisa PELUK SATU AGAMA, apabila ada yg percaya selain TUHANnya maka disebut Musyrik Bahkan KAFIR…Team Sepakbola yang saya dukung  Bisa didukung oleh puluhan ribu supporter,TETAPI SEORANG SUPPORTER HANYA BISA MEMILIH SATU TEAM SEPAKBOLA SAJA…Tetapi jika mendukung lebih dari satu  team,maka bisa disebut orang yang tidak memiliki komitmen atau bahkan bisa dicap Pengkhianat…maka d iIndonesia muncul slogan seperti SATU JAKARTA SATU (PERSIJA) ,SALAM SATU JIWA(AREMA) dll. Pendukung suatu klub tak harus wadah tunggal (seperti Orde Baru). Apalagi saat ini, mereka (kelompok suporter) melengkapi dengan AD/ART bahkan disahkan dengan akte notaris segala. Ujung-ujungnya adalah konflik kepentingan dan potensi dimanfaatkan elit politik. Contoh di SRIWIJAYA FC supporter Singamania dan Beladas, di Persiba ada PFC dan Balistik, di PERSIJAP ada Banaspati dan JETMEN,dll

Nah kalo ultras di Indonesia itu yang hebat, terlalu rapi. Kalo diluar negeri mereka hanya merupakan komunitas ataupun kelompok. Kalo disini, kebanyakan merupakan organisasi yang memiliki AD/ART. Parahnya masyarakat awam tidak bisa membedakan yang mana julukan suporter dengan nama kelompok suporter. Seperti contoh The Jakmania. Yang merupakan organisasi suporter pendukung Persija, tapi sering diartikan sebagai julukan untuk menyebut seluruh suporter Persija. Padahal gak semua suporter Persija adalah anggota The Jakmania. Dan memang tidak semua klub punya julukan bagi suporter mereka.

Dirijen seperti Yuli Sumpil, yang sohor itu adalah manifestasi seorang CapoTifoso. Yuli memiliki wibawa seorang CapoTifoso, apabila ia memerintahkan untuk melakukan suatu gerakan maka akan dipatuhi oleh suporter termasuk (seandainya) memerintahkan mengintimidasi pemain lawan dengan lemparan benda-benda, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satu pun suporter yang berani melawannya. Walaupun ada yang berpendapat seorang Yuli Sumpil tidak pantas disebut demikian Karena dia “hanya” memimpin Aremania. Beda dengan capo tifoso di curva sud atau nord di Itali misalnya. Yang tidak hanya memimpin kelompoknya, tapi memimpin seluruh kelompok yang ada di curva itu, untuk membentuk koreo yang indah..

Belum lagi kostum yang terkoordinir, dan bentangan spanduk yang di pinggir-pinggir lapangan adalah rasa ultras pada suporter Indonesia. Sayangnya, prestasi tim nasional dan klub-klubnya tak semanis prestasi Squadra Azurri dan wakil-wakil Serie A di Eropa. Pahit getir sepak bola Indonesia terutama sekali saat menilik kelakuan oknum pengurus dibawah kepemimpinan Yang “Terhormat” Nurdin Halid!

Seorang Ultras sejati tidak memiliki nama -hanya teman dekat yang mengetahuinya-. Seorang Ultras sejati tidak dikenal oleh orang lain, kepalanya selalu tertutup oleh “hood”, hidung dan mulutnya selalu ditutup oleh syal. Seorang Ultras sejati tidak mengikuti mode dan hal teranyar lainnya. Saat seorang Ultra berjalan dikeramaian, kendati tanpa logo supporter, dia akan mudah dikenal orang lain.

Seorang Ultra sejati hanya menyerang jika diserang dan akan menolong jika diperlukan. Seorang Ultra sejati tidak akan berhenti kendati tiba di rumah dan membuka syalnya. Ultra Sejati akan selalu bertarung tujuh hari dalam seminggu.
Ultra tua akan memimpin dan memberikan contoh kepada yang muda. Ultra muda harus memberikan rasa hormat kepada yang tua. Ultra muda akan merasa bangga jika berdiri berdampingan dengan yang tua, mereka akan belajar dari kritikan si tua. Yang muda akan bersemangat jika mendapat jabatan tangan erat dari yang tua.
Saat orang normal melihat tingkah laku Ultra, mereka tidak akan mengerti, tetapi Ultra memang tidak ingin dimengerti atau menjelaskan arti keberadaan mereka. Setiap Ultra berbeda; ada yang mengenakan logo supporter atau tim ada juga yang tidak pernah menggunakan keduanya. Ada yang bepergian dalam sebuah kelompok ada yang pergi secara individu.
Kendati berbeda, satu hal yang membuat mereka bersatu adalah kecintaan terhadap klub, hasrat mereka untuk berdiri selama 90 menit tidak peduli hujan atau dingin. Mereka bersatu dan menghangatkan diri dengan teriakan keras dan serempak, bersatu kendati tertidur setengah mabuk di sebuah kereta atau bis yang membawa mereka pada pertandingan tandang, bersatu karena konvoi di pusat kota tim lawan, bersatu karena berbagi sedikit makanan setelah berjam-jam menahan rasa lapar, bersatu karena berbagi sebatang rokok, bersatu karena berpenampilan sama, bersatu karena idealisme, bersatu karena memiliki MENTALITAS yang sama.
Semua hal diatas menyatukan kami sekaligus menjauhkan kami dari bagian dunia yang lain; dari orang tua yang khawatir, dari sepupu yang bodoh, dari teman sekolah atau rekan kerja, dari guru atau bos yang tidak memiliki rasa toleransi. Ultras tidak pernah melakukan vandalisme atau kekerasan tanpa alasan. Ini hanya cara untuk bertahan dari hidup yang sudah terkena krisis masalah sosial, acara televisi yang bodoh,  disko yang terus menerus menarik anak muda dan terpenting tindakan represif  yang tidak dapat dibenarkan (polisi dan federasi).

Menjadi Ultra adalah seperti ini dan masih banyak lainnya seperti emosi dan hasrat yang tidak dapat dijelaskan kepada orang lain yang tidak mau mengerti atau kepada orang yang biasa memutar kepala dan melanjutkan hidup di balik kaca, orang yang tidak memilik cukup NYALI untuk menghancurkan kaca dan memasuki DUNIA KITA!
Ultras.. Sebuah kata yang akhir2 ini sangat sering disebut oleh media2 di tanah air seiring dengan banyaknya tindakkan hooliganisme yang dilakukan beberapa kelompok ultras di Italia. Sangat lucu sekali membaca beberapa comment di media yang menyebutkan bahwa ultras memiliki arti ‘garis keras’ yang selalu di indentikkan dengan hooliganisme. Tapi apa mau dikata, begitulah media, begitulah jurnalis, mereka hanya bisa menulis apa yang bisa mereka lihat tanpa harus benar2 mengerti dan benar2 memahami objek yang mereka jadikan berita.
Perlu sedikit diluruskan mengenai makna kata ‘ultras’ sendiri. Ultras bukan nama, Ultras adalah istilah.. sama dengan kata hooligan yang juga merupakan sebuah istilah. Kata ultras sendiri berasal dari suku kata Ultra yang dalam bentuk kata sifat berarti ekstrim dan dalam kata benda berarti ekstrimis penambahan huruf s sebagai penunjuk bentuk jamak (kelompok). Kata ekstrim sendiri berarti ‘yang ter-‘. ‘yang paling’. ‘melebihi yang lain’, atau ‘lebih dari biasa’. Bila dihubungkan dengan konteks supporter bisa dikatakan bahwa ultras berarti kelompok supporter yang memiliki fanatisme, rasa cinta, dan dukungan yang lebih dari supporter biasa. Sedangkan Hooligan sendiri adalah istilah yang berarti ‘perusuh’ atau ‘suka berbuat onar’.
Ciri2 kelompok supporter Ultras adalah Selalu bernyanyi mendukung kesebelasan kebanggaanya, mendukung tim mereka baik dikandang sendiri maupun dikandang lawan, dan tak pernah meninggalkan tim kebanggannya baik saat jaya maupun saat terpuruk. Dari ciri2 kelompok ultras
sendiri bisa dikatakan bahwa hampir semua kelompok supporter di Indonesia adalah Ultras. Slemania itu ultras, The Jak itu ultras, Aremania itu ultras. klompok supporter lainnya juga ultras. Walau mereka tidak ada embel2 kata ultras dalam organisasi mereka tapi istilah ultras tetap mereka sandang karena mereka semua memiliki karakter dan mentalitas ultras. Meski demikian, ada banyak juga kelompok supporter (termasuk kami sendiri) yang menggunakan kata ultras sebagai nama kelompok mereka.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Ultras dan Hooligans adalah dua istilah yang berbeda dengan pengertian yang berbeda pula. Hampir semua hooligans adalah Ultras, tapi tidak semua Ultras adalah hooligans..!!
HOOLIGANS  adalah fans sepakbola yang brutal ketika tim idolanya kalah bertanding. Hooligan merupakan stereotif supporter sepakbola dari Inggris, namun akhi-akhir ini menjadi fenomena dunia termasuk negara Indonesia sendiri. Sebagian besar dari hooligan adalah para backpacker yang berpengalaman dalam melakukan sebuah perjalanan. Tidak sedikit dari mereka yang sering keluar-masuk penjara karena sering terlibat dalam sebuah bentrokan. Mereka jarang menggunakan pakaian yang sama dengan tim pujaannya agar tidak terdeksi kehadiran mereka oleh pihak aparat. Meski demikian, keunggulan dari hooligan ini mereka paling anti menggunakan senjata dalam melakukan sebuah duel, karena menurut mereka itu hanyalah sebuah cara yang dilakukan oleh sekelompok banci.

Diantara Supporter Persija ada juga  yang memang lahir dari komunitas hardmods, bootbois, skinhead, rudeboys, casuals, dll.. dan membentuk suatu kelompok yang disebut Persija FIRM (Tiger Boys) seperti di Inggris, namun disisi lain mereka membakar flare dan membuat syal komunitas, ya mungkin itu kreatifitas mereka, karena mengikuti suatu kultur, lagipula tidak berarti harus mengikuti semua pakem bakunya. (berbagai sumber)

SEJARAH ULTRAS DAN ULTRAS INDONESIA

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 21 September 2014
With 0komentar

La grande storia /m\

|
Baca selengkapnya »
“La Grande Storia” Chants Baru Brigata Curva Sud
***Ini NKRI bukan ITALY***
“La Grande Storia” jika diartikan
dalam bahasa Indonesia berarti
cerita besar, Menarik chants dari
Brigata Curva Sud yang
membahana di stadion
Maguwoharjo Sleman kemarin
saat laga antara PSS vs PSBI.
Chants yang mempunyai nada
yang enak di dengar ini ternyata
mempunyai makna yang dalam
juga. Chants La Grande Storia
berasal dari Casablanca Maroko
yang dibawakan oleh Curva Sud
Magana. Ada yang menarik
antara Curva Sud Magana dengan
Brigata Curva Sud, ternyata
hubungan mereka dekat dan
sering berinteraksi walaupun
mereka terpisah negara yang
sangat jauh. Curva Sud Magana di
Maroko dan Brigata Curva Sud di
Indonesia,saling beradu
kreatifitas dan sharing ilmu lewat
media internet mendekatkan
kedua supporter berbeda jarak
ini.
Ada hal yang menarik antara
Curva Sud Magana dengan
Brigata Curva Sud,
Ternyata keduanya mendukung
tim dengan warna yang sama
hijau putih “bianco verde”. Bukan
hanya itu ternyata keduanya
sama sama duduk ditribun
selatan stadion masing masing
maka dari itu nama mereka curva
sud. Hal lain yang tak kalah unik
mascot atau julukan tim mereka
sama The Eagle dan Super ELJA
(elang jawa). Keduanya terkenal
lantang dalam menyanyikan
chants chants mereka yang yang
menggetarkan orang yang
melihatnya. Fakta unik lainya
adalah rule memakai sepatu di
dalam stadion juga diterapkan
kedua supporter ini baik home
maupun away day.
Keduanya pun saling memberi
dukungan atau respect untuk
aksi kreatifitas masing masing.
Saya pun iseng mengirim
beberapa pesan untuk anggota
Curva Sud Magana beberapa
anggota mereka pun membalas
apa yang saya kirim. “I saw a
video on youtube Brigata curva
sud from my friend, I think you
guys was great and an
inspiration to us” salah satu
pesan balasan yang saya dapat
dari anggota mereka. Ternyata
nama Brigata Curva Sud memang
sudah menyebar di Maroko.
Namun lucunya beberapa dari
mereka malah tidak tau dimana
Indonesia. Namun dari ini semua
secara tidak langsung Brigata
Curva Sud mengenalkan
Indonesia ke manca dunia. Bukan
dari cara anarkis bukan dari
kebrutalan namun dengan
kreatifitas.
Saya akui saya bangga dengan
anak anak Brigata Curva Sud ini
walaupun saya bukan anggota
dari mereka. Tetap rendah hati
dan mau terus belajar membuat
saya semakin salut dengan
supporter ini. Inilah yang
seharusnya dilakukan untuk
membangun sepak bola kita.
Bukan dengan cara pertumpahan
darah, rusuh, saling caci maki
dan merendahkan yang
sejujurnya itu semua tidak ada
untungnya bagi club maupun
kelompok supporter itu sendiri.
Sudah saatnya kini perang itu
diganti dengan perang
kreatifitas, perang ide ide segar
untuk kontribusi club, dan
sharing ilmu satu sama lain.
Semoga bisa menjadi inspirasi
buat supporter yang lain..
Go big Brigata Curva Sud..
” La Grande Storia” cerita besar
dari sleman untuk inspirasi Indonesia.

La grande storia /m\

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Ini NKRI bukan Italy /m\

|
Baca selengkapnya »
MACAM-MACAM ULTRAS YANG ADA DI INDONESIA
- CURVA BOYS 1967 (persela lamongan)
- GREEN NORD'27 (Persebaya)
- CURVA SUD AREMA (Arema)
- ULTRAS DE PATRIOT OF SOEBEX (Persipasi)
- BOMBER ULTRASUD FAMILIA (Persib)
- BRIGATE CURVA SUD 1976 (PSS Sleman)
- BRIGATE MILITAN EXTREME ROSSOBLUE '28 (PSBI)
- BRIGATE CURVA NORD '28 SEKTOR 5 (Persija)
- BRIGATE CURVA NORD 1950 (Persik)
- BRIGATE CURVA SUD 1973 (Persikabo)
- CURVA BOYS 1967 (Persela)
- CURVA NORD FAMIGLIA X 1967 (Persiba Bantul)
- CURVA NORD 1949 (Persibo)
- PASOEPATI ULTRAS 1923 (Persis Solo)
- ND YELLOW BOYS 1988 (PS Barito)
- SQUADRA MACAN TIDAR 1919 (PPSM)
- ULTRAS BODEM 1934 (PSD Demak)
- WAMENA EXTREME (Persiwa)
- SQUADRA THE BLACK PEARL (Persipura)
- ULTRAS CURVA NORD 1950 (PSCS)
- ULTRAS CURVA SUD '99 (Gresik United)
- ULTRAS MATARAM 1930 (PSIM)
- ULTRAS MOJOPAHIT (PSMP)
- ULTRAS WEST SUMATRA 1980 (Semen Padang FC)

Ini NKRI bukan Italy /m\

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mengenal Brigata Curva Sud Lebih Dalam

|
Baca selengkapnya »

Mengenal Brigata Curva Sud Lebih Dalam

13918357901411920083

Setelah pertandingan PSS Sleman vs Timnas U19 waktu lalu ada beberapa pertanyaan, siapa supporter yang bernyanyi dengan sangat keras pada laga itu?. Ya mereka adalah supporter ultras nya PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Inilah perjalanan BCS supporter yang kini mulai jadi pusat perhatian di Indonesia karena kreatifitasnya.
1391835854891505313

13918358911369752248
BCS tak bisa dipungkiri adalah nafas baru yang membuat detak jantung PSS Sleman kembali berdenyut. PSS kala itu dilanda krisis financial yang membuat tim kebanggaan Sleman ini mulai meredup dan hampir padam. BCS datang bukan langsung menjadi seperti sekarang ini. Dimulai dari massa yang kecil namun mempunyai mimpi yang besar. Diremehkan? ya pada awal kebanyakan mungkin orang akan tertawa melihat supporter tribun selatan yang hanya secuil bernyanyi untuk tim yang sedang “bangkrut”. Namun mereka tetap “Ora Muntir!” (tidak takut) karena sebuah mimpi mereka membangun PSS Sleman. Karena memang unik dan mempunyai ide ide kreatif yang segar mereka mulai mendapat hati dari berbagai masyarakat. Ada yang dari asli Sleman ada pula Mahasiswa perantauan yang bergabung dalam BCS. Ide baju hitam lengkap dengan bandana dan bersepatu adalah atribut mereka. Bernyanyi lantang dan tidak menyanyikan lagu lagu berbahasa kasar dan mengintimidasi lawan atau supporter lain bahkan wasit, hanya fokus bernyanyi untuk PSS Sleman. Dan cita cita mereka adalah memberi dukungan financial bagi PSS yang kala itu dimulai dari berjualan kaos secara orang ke orang.
13918359341188004987

13918359601073553404

13918359952054620201

Seiring berjalanya waktu jumlah mereka semakin bertambah, namun tantangan tidak berhenti disitu. Mereka malah pernah tidak diijinkan masuk oleh panpel dengan alasan tribun yang mereka tempati digunakan supporter tamu. Mereka adalah “Curva Sud” (tribun selatan) dengan ideologi itu mereka tidak menempati tribun lain karena memang menghormati penonton yang lain. Akhirnya mereka bernyanyi di halaman stadion tetap keras dan lantang dan bersemangat hingga peluit akhir dibunyikan, Luar biasa!
13918360771612902607

1391836103624721004

13918361311465478055

Akhirnya mereka mulai diakui dan ternyata mereka membuktikan pengakuan keberadaan BCS ini lebih dari ekspetasi. Bukan hanya dukungan dilapangan, mereka membangun unit usaha untuk PSS Sleman, dari mulai distro CSS Shop, CS Mart, CS Pegadaian (untuk membantu anggota yang kesulitan dana saat away) dan CS Magazine. Aksi distadion juga luar biasa salah satunya adalah koreo yang sudah menjadi ciri mereka. Tak salah jika hanya di fanpage PSS Sleman yang bertanya “tadi koreonya apa lik?”.  Ini yang membuat Maguwo dari yang sepi penonton hingga kini yang sesak penuh penonton. Keluarga  pun menjadi nyaman datang ke stadion karena memang edukasi kedewasaan yang baik dari mereka mempengaruhi suasana di stadion. Chants tidak ada yang berbahasa kasar membuat anak anak pun nyaman menghapalkan lagu lagu BCS. Bahkan chants mereka menjadi edukasi yang baik karena berbahasa Italy, Inggris dan Indonesia membuat orang mau belajar bahasa. Kenapa tidak ada bahasa jawa? itu sudah milik Slemania, sehingga saat kita di stadion kita disuguhkan suasana eropa di tanah jawa sungguh sangat mengasikan.
1391836587136627964

13918366111953040194

1391836672797957350

BCS Sendiri juga beranggotakan kaum wanita yang cukup banyak yang tergabung dalam Ladies Curva Sud. Bukan hanya itu beberapa anggota mereka adalah bule yang mengeyam pendidikan di Yogyakarta. Uniknya mereka adalah kelompok besar yang tidak memiliki ketua. Why? karena itulah hebatnya mereka “No leader just together” kebersamaan adalah semangat dari BCS. Itulah yang menjadi edukasi setiap anggota BCS untuk menjaga attitude nya. Tak heran jika di stadion BCS hanya satu banner besar saja yang terpasang seperti apa yang anda lihat dilayar kaca “Brigata Curva Sud x PSS Sleman Vinci Per Noi” (Brigata Curva Sud for PSS Sleman menanglah untuk kami).
139183645061316387

1391836480767822555

13918365051890702573

Mungkin masih banyak cerita yang ada namun sedikit pengenalan ini semoga bermanfaat untuk supporter lain di Indonesia. Saya pernah mengatakan kepada mereka “Kalian supporter terbaik di Indonesia!” namun mereka menjawab “Belum mas kami masih belajar dan akan terus belajar, masih banyak yang akan kami kerjakan untuk PSS Sleman”. Merinding saya mendengar jawaban seperti ini dari mereka, tetap rendah hati layaknya orang jawa. Supporter yang mulai dikenal didunia namun masih ingin belajar dan belajar.
13918367081105827865

Salut saya dengan BCS dan saya mewakili teman teman kompasiana Sleman mengucapkan “Sugeng tanggap warso (selamat ulang tahun) untuk Brigata Curva Sud yang ke 3″ Makin kompak dan kreatif semoga koreo 3D nya segera terealisasi, terimakasih telah memberi warna yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia
13918367431632327552

Mengenal Brigata Curva Sud Lebih Dalam

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Eki nurhakim

|
Baca selengkapnya »
Nama Lengkap: Eki Nurhakim
Nama Panggilan:Eki Nurhakim
Tanggal Lahir:3 Sep 1983 (Usia 31)
Tempat Lahir:Bandung
Negara:Indonesia
Tinggi Badan:172 cm.
Berat Badan:65 Kg.
Peranan:Striker
Nomor Punggung: 11































































































































Eki nurhakim

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

..MISTERI HILANGNYA 11 HARI PADA BULAN SEPTEMBER 1752

|
Baca selengkapnya »

Seperti yang kita tahu, dunia ini banyak perkara ganjil dan misteri yang masih belum terungkai. Antaranya seperti yang telah berlaku pada bulan September, 1752, di mana dunia telah kehilangan 11 hari. Kalau dilihat pada kalender bulan September tahun tersebut, tidak ada hari ke-3 hingga hari ke-13. Ianya terus lompat dari hari ke-2 hingga hari ke-14. Ini yang jadi peliknya.
Anda boleh tengok sendiri, anda boleh 'set' tarikh tahun dalam komputer anda ke tahun 1752. Tetapi mungkin ada yang tidak bagusnya, pengguna Windows tidak boleh tengok kalender itu, hanya pengguna Linux atau selain dari Windows sahaja yang boleh tengok. Kalau komputer anda guna 'operating system' selain daripada Windows, anda memang bertuah, jadi bolehlah tengok sendiri kalender itu.
Mengikut cerita pada 2 September 1752, seluruh kepulauan dan koloni England, termasuk Amerika telah kehilangan 11 hari (3 September hingga 13 September) Hal ini berlaku apabila mereka bangun tidur pada keesokkan harinya, tarikh telah berubah menjadi haribulan ke-14.
Disebabkan kehilangan 11 hari ni, telah berlaku rusuhan di sekitar kampung kerana penduduk mendakwa pemerintah cuba untuk menipu mereka dengan hilangkan 11 hari daripada kehidupan mereka. Dikatakan, perkara tersebut bukan sahaja pernah berlaku di England pada 1752 sahaja, namun pernah berlaku di tempat lain seperti Perancis pada 1582, Austria pada 1584 dan Norwegia pada 1700.
Ada jugak yang kata pada masa itu, mereka menggunakan kalender yang salah atau dalam perkataan lain "kalender cacat". ..

..MISTERI HILANGNYA 11 HARI PADA BULAN SEPTEMBER 1752

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Kinerja guru disekolah

|
Baca selengkapnya »
Strategi Guru Dalam Mengajar Di Sekolah –  pada kesempatan kali ini Saya akan berbagi informasi mengenai cara mengajar guru di kelas. Yup sebagai seorang guru, kita mesti mengetahui trik dan tips seputar strategi mengajar siswa-siswi di Sekolah. Dan saat ini guru dituntut untuk propesional dalam menjalankan tugas KBMnya di sekolah.
Sebenarnya ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
  • Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
  • Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan masyarakat.
  • Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
  • Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan  belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Kiat-kiat dalam mengajar
Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: Pendekatan Individual, kelompok, bervariasi, edukatif, pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional, fungsional, keagamaan, Kebermaknaan.
Kedudukan, Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pengajaran
Kedudukan metode mencakup: kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sementara faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan dan penentuan metode adalah nilai strategi metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran (anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, guru).
Keberhasilan Belajar Mengajar di Sekolah
Suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila Tujuan Instruksional Khusus (TIK) –nya dapat tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa.
Indikator keberhasilan dapat terlihat pada poin-poin berikut:


  • Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  • Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Untuk mendukung keberhasilan strategi belajar mengajar, maka harus memperhatikan Media Sumber, Teknik Mendapatkan Umpan Balik, Pengembangan Variasi Mengajar, dan Pengelolaan Kelas.
Beberapa Metode dalam Mengajar
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode-metode mengajar mencakup:
  • Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
  • Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
  • Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
  • Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
  • Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
  • Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
  • Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
  • Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain.
  • Metode Tanya Jawab; yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
  • Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
  • Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
Demikanlah artike yang membahas mengenai kiat-kiat khusus seorang ugur dapam mengajar di kelas, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ps]

Kinerja guru disekolah

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Faktor face internet anda :D

|
Baca selengkapnya »

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Akses Internet Anda


Banyak orang yang tidak mengetahui seberapa cepat koneksi internetnya, dan apa saja yang mempengaruhi kecepatan akses internetnya.
Jika komputer anda dirumah atau di tempat anda bekerja terhubung atau terkoneksi dengan internet, berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan akses internet anda :
  1. Kecepatan yang diberikan / ditawarkan ISP yang anda gunakan.
  2. Biasanya ISP (Internet Services Provider) memberikan beberapa penawaran tentang paket internetnya dengan kecepatan dan ketentuan yang berbeda satu sama lainnya. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan anda.
  3. Jenis dari koneksi internet yang anda gunakan
    Perlu diketahui bahwa banyak cara agar kita dapat terhubung (terkoneksi) dengan internet, berikut ini adalah beberapa jenis koneksi yang biasa dipakai di Indonesia secara umum :
    • Dial Up : melalui sambungan kabel telephone rumah dengan modem biasa
    • ADSL     : melalui sambungan kabel telephone rumah dengan modem ADSL, jenis koneksi ini lebih cepat dari Dial Up
    • GPRS     : melalui modem Handphone atau mobile modem atau modem GSM atau CDMA, tidak begitu cepat dibandingkan dengan ADSL Modem
    • Wireless: melalui Jaringan Wireless yang disediakan ISP, koneksi ini lebih cepat dari ADSL Modem tergantung dari berapa kecepatan yang diberikan ISP dan kemampuan perangkat wireless anda menangkap sinyal
    • dst,,
  4. Komputer yang anda gunakan
  5. Komputer yang anda gunakan juga mempengaruhi kecepatan akses internet, semakin bagus spesifikasi komputer yang anda gunakan semakin baik koneksi internet anda.
  6. Sistem komputer anda
  7. Sistem pada komputer yang anda gunakan juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan akses internet, seperti Operating System yang anda gunakan, sistem keamanan pada komputer anda terhadap serangan dari internet seperti trojan, virus, worm, dsb. Perlu diketahui sistem yang bersih akan berpengaruh pada kecepatan akses internet.
  8. Aplikasi browser yang anda gunakan.
    Aplikasi / program / software yang anda gunakan untuk browsing di internet juga berpengaruh terhadap kecepatan akses internet, ada banyak sekali aplikasi browser saat ini, pilihlah yang menurut para peneliti di internet browser tersebut cepat dan aman. Contohnya : Internet Explorer 8, Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome, Netscape, Maxthon dan lain-lain.
  9. Tempat Tinggal Anda (Sinyal)
    Jika tempat tinggal anda memberi sinyal yang kuat untuk kartu modem anda maka anda akan mendapat koneksi yang lancar, tetapi belum tentu cepat. Sinyal kuat hanya memberikan anda koneksi yang jarang terputus-putus.
  10. Modem yang anda gunakan.
    Jangan sembarang membeli modem tanpa mengetahui kualitas modem tersebut, jika ISP anda memberikan kecepatan Internet sebesar 3,2 Mbps tetapi modem anda tidak mendukung sama saja bohong. (tetapi kecepepatan internet yang ditawarkan ISP kebanyakan kiasan saja)
  11. Usahakan Modem Jangan Terlalu Panas
    Modem yang panas akan mempengaruhi kinerja modem itu sendiri, yang secara langsung mempengaruhi kecepatan internet anda. Usahakan belilah kabel perpanjangan USB agar modem bisa diletakan dilantai untuk menjaga suhu modem tetap stabil.

Faktor face internet anda :D

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Jaringan komputer

|
Baca selengkapnya »

Pengelompokan Jaringan Komputer

Print Friendly and PDFPrintPrint Friendly and PDFPDF
Image and video hosting by TinyPic
1.      Jaringan Berdasarkan Metode Distribusi Data
-          Jaringan terpusat (host based network)
Jaringan terpusat terdiri atas beberapa komputer terminal yang terhubung ke komputer induk (host).

-          Jaringan terdistribusi (distibuted network)
Jaringan terdistribusi terdiri atas beberapa komputer induk yang terhubung dengan berbagai terminal.

2.      Jaringan Berdasarkan Hubungan Fungsional Dalam Pemrosesan Data
-          Jaringan Client-Server
Jaringan Client-Server terdiri atas sebuah server atau lebih yang terhubung dengan beberapa komputer client, dan server berfungsi sebagai penyedia layanan terhadap komputer client.
-          Jaringan Peer To Peer
Jaringan Peer to Peer terdiri atas beberapa terminal yang saling terhubung. Pada jaringan ini semua komputer dapat bertindak sebagai server.
3.      Jaringan Berdasarkan Jangkauan Wilayahnya.
-          LAN (Local Area Network)
Merupakan jaringan yang daerah cakupannya paling sempit, terbatas pada sebuah ruangan atau sebuah gedung, atau sebuah kompleks.
-          MAN (Metropolitan Area Network)
Merupakan jaringan yang menghubungkan dua atau lebih LAN tetapi jangkauannya tidak melebihi wilayah kota atau metropolitan terdekat.
-          WAN (Wide Area Network)
Merupakan jaringan yang mencakup wilayah geografi yang luas, dan biasanya memanfaatkan jaringan telekomunikasi.
4.      Jaringan Berdasarkan Metode Koneksinya.
-          Jaringan Berkabel (Wired/Wireline Network)
Jaringan ini untuk saling terhubung menggunakan sambungan kabel setiap jaringannya.
-          Jaringan Tanpa Kabel/Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini untuk saling terhubung tidak menggunakan sambungan kabel melainkan menggunakan gelombang radio, yang sekarang lebih dikenal dengan teknologi Wifi (Wireless Fidelity).
5.      Jaringan Berdasarkan Topologinya.
Jaringan ini dibedakan berdasarkan bentuk fisik jaringan komputer. Ada beberapa topologi jaringan yaitu :
-          Topologi Bus
-          Topologi Star
-          Topologi Mesh
-          Topologi Ring

Jaringan komputer

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Alur komputer

|
Baca selengkapnya »

Alur Kerja Sistem Komputer


Komponen pendudung sistem komputer secara umum terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Hardware (Perangkat Keras)
  2. Software (Perangkat Lunak)
  3. Brainware (User, administrator, Manusia yang menggunakan Komputer)
Ketiga komponen tersebut saling mendukung satu sama lainnya, dan tidak dapat dipisahkan. Semua itu terjadi karena Komputer masih belum bisa berfikir sendiri, masih membutuhkan perintah atau masukan dari manusia.
Berikut ini adalah Bagan Alur Kerja Sistem Komputer :

Dari bagan diatas dapat kita pelajari bahwa Manusia memberi perintah yang diterima oleh alat Input, kemudian alat input memberikan masukan kepada CPU untuk diproses input tersebut. Dalam proses yang terjadi pasti melibatkan Media Penyimpanan Data. Setelah data diproses akan dihasilkan sesuatu (Output).
Contoh manusia menekan tombol A pada keyboard yang di sistem komputer sedang berjalan software pengolah kata maka setelah diproses masukan tersebut akan dihasilkan tampilan huruf "A" dilayar monitor. Tampilan pada layar monitor tersebut adalah hasil (Output) dari proses yang terjadi.

Alur komputer

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
| Jumat, 19 September 2014
Baca selengkapnya »
Sejarah DNA

1865, Gregor Mendel menduga bahwa suatu bagian dari sel bertanggungjawab atas sifat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

1868, Friedrich Miescher menemukan senyawa kimia yang berasal dari inti sel .

1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat

Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu nukleotida terdiri atas nukleosida dan fosfat (PO4-). Sedangkan nukleosida terdiri dari sebuah gula pentose dan sebuah basa nitrogen berupa purin atau purimidin. Jadi, nukleosida adalah nukleotida tanpa fosfat, sedangkan nukleotida adalah nukleosida dengan fosfat.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh 3 macam molekul, yaitu:
1.       Gula pentose (deoksiribosa)
2.       Fosfat (PO4-)
3.       Basa nitrogen , terdiri dari:
a.       Purin : guanine (G) dan adenine (A)
b.      Pirimidin : timin (T) dan sitosin (C)
Gambar Asam deoksinukleat
 
 Jadi, suatu molekul nukleotida yang terdiri dari ikatan  gula basa dan fosfat yang menyusun DNA dapat berbentuk:
1.    Adenine nukleotida = adenin deoksiribosa fosfat
2.    Guanine nukleotida = guanine deoksiribosa fosfat
3.    Sitosin nukleotida = sitosin deoksiribosa fosfat
4.    Timin nukleotida = timin deoksiribosa fosfat

1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan Mendel

1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie van Beneden menemukan bahwa suatu jasad memiliki jumlah kromosom tertentu

1902, Walter Stanborough Sutton menyatakan bahwa kromosom berpasangan

1910, Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa bahan pembawa sifat adalah gen yang berada di dalam kromosom

1926, Hermann Muller menemukan bahwa sinar X dapat menginduksi mutasi

1928, Fred Griffith menemukan perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumoniae

Penemuan transformasi sel: Penelitian  Griffith (1928)
 
 Perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumonia
Penelitian Fred Griffith
Dua galur:                                           
                Smooth (S) – Virulent (gel coat)
                Rough (R)   – Kurang Virulen
Tikus disuntik dengan galur R and galur S yang dimatikan melalui pemanasan
Tikus mati dan ditemukan hanya mengandung bakteri galur S
1935, Andrei Nikolaevitch Belozersky berhasil mengisolasi DNA murni    
1940, Erwin Chargaff menemukan bahwa organisme berbeda memiliki nisbah 4 basa penyusun DNA yang berbeda
Organisme
A
G
C
T
Escherichia coli
24,7
26,0
25,7
23,6
Khamir
31,3
18,7
17,1
32,9
Gandum
27,3
22,7
22,8
27,1
Salmon
29,7
20,8
20,4
29,1
Ayam
28,8
20,5
21,5
29,3
Hasil Penelitian Chargaff:
1.       DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan organisme yang sama memiliki komposisi basa yang sama
2.       Komposisi basa DNA beragam pada organisme yang berbeda
3.       Komposisi basa DNA suatu spesies tidak berubah oleh umur, nutrisi, dan lingkungan
4.       Jumlah residu adenin selalu setara dengan jumlah residu timin, sedangkan jumlah residu guaninn selalu setara dengan jumlah residu sitosin
1941, George Beadle dan Edward Tatum menemukan hubungan mutasi dengan kerusakan proses biokimia sel
1944, Oswald Theodore Avery, Colin MacLeod dan Maclyn McCarty yang melanjutkan pekerjaan Griffith menemukan bahwa DNA adalah bahan yang menyebabkan perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumoniae
Penelitian Avery, MacLeod, dan McCarty
1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melalui penelitian menggunakan P dan S radioisotop membuktikan DNA sebagai bahan pembawa informasi genetika
1953, James Watson and Francis Crick menyatakan bahwa DNA adalah benang ganda anti paralel, berbentuk heliks yang saling berkomplemen .
Penelitian Alfred Hershey dan Martha Chase :
Penelitian Watson dan Crick
-      Dengan dukungan data difraksi sinar-X dari Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins
-      Dengan dukungan data analisis kimia basa nitrogen dari Erwin Chargaff
-      Memformulasikan struktur DNA
-      Mengelompokkan basa DNA menjadi purin dan pirimidin
-         Memformulasikan model replikasi DNA
Struktur kimia gen (DNA) menurut Watson-Crick yang berupa tangga berpilin tersusun atas:
1.       Gula dan fosfat sebagai induk/ibu tangga
2.       Basa nitrogen, dengan pasangan tetapnya sebagai anak tangga:
G dengan C dihubungkan oleh ikatan lemah 3 atom H (hydrogen)
T dengan A dihubungkan oleh ikatan lemah 2 atom H (hydrogen)

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 19 September 2014
With 0komentar
Next
▲Top▲