“La Grande Storia” Chants Baru Brigata Curva Sud
***Ini NKRI bukan ITALY***
“La Grande Storia” jika diartikan
dalam bahasa Indonesia berarti
cerita besar, Menarik chants dari
Brigata Curva Sud yang
membahana di stadion
Maguwoharjo Sleman kemarin
saat laga antara PSS vs PSBI.
Chants yang mempunyai nada
yang enak di dengar ini ternyata
mempunyai makna yang dalam
juga. Chants La Grande Storia
berasal dari Casablanca Maroko
yang dibawakan oleh Curva Sud
Magana. Ada yang menarik
antara Curva Sud Magana dengan
Brigata Curva Sud, ternyata
hubungan mereka dekat dan
sering berinteraksi walaupun
mereka terpisah negara yang
sangat jauh. Curva Sud Magana di
Maroko dan Brigata Curva Sud di
Indonesia,saling beradu
kreatifitas dan sharing ilmu lewat
media internet mendekatkan
kedua supporter berbeda jarak
ini.
Ada hal yang menarik antara
Curva Sud Magana dengan
Brigata Curva Sud,
Ternyata keduanya mendukung
tim dengan warna yang sama
hijau putih “bianco verde”. Bukan
hanya itu ternyata keduanya
sama sama duduk ditribun
selatan stadion masing masing
maka dari itu nama mereka curva
sud. Hal lain yang tak kalah unik
mascot atau julukan tim mereka
sama The Eagle dan Super ELJA
(elang jawa). Keduanya terkenal
lantang dalam menyanyikan
chants chants mereka yang yang
menggetarkan orang yang
melihatnya. Fakta unik lainya
adalah rule memakai sepatu di
dalam stadion juga diterapkan
kedua supporter ini baik home
maupun away day.
Keduanya pun saling memberi
dukungan atau respect untuk
aksi kreatifitas masing masing.
Saya pun iseng mengirim
beberapa pesan untuk anggota
Curva Sud Magana beberapa
anggota mereka pun membalas
apa yang saya kirim. “I saw a
video on youtube Brigata curva
sud from my friend, I think you
guys was great and an
inspiration to us” salah satu
pesan balasan yang saya dapat
dari anggota mereka. Ternyata
nama Brigata Curva Sud memang
sudah menyebar di Maroko.
Namun lucunya beberapa dari
mereka malah tidak tau dimana
Indonesia. Namun dari ini semua
secara tidak langsung Brigata
Curva Sud mengenalkan
Indonesia ke manca dunia. Bukan
dari cara anarkis bukan dari
kebrutalan namun dengan
kreatifitas.
Saya akui saya bangga dengan
anak anak Brigata Curva Sud ini
walaupun saya bukan anggota
dari mereka. Tetap rendah hati
dan mau terus belajar membuat
saya semakin salut dengan
supporter ini. Inilah yang
seharusnya dilakukan untuk
membangun sepak bola kita.
Bukan dengan cara pertumpahan
darah, rusuh, saling caci maki
dan merendahkan yang
sejujurnya itu semua tidak ada
untungnya bagi club maupun
kelompok supporter itu sendiri.
Sudah saatnya kini perang itu
diganti dengan perang
kreatifitas, perang ide ide segar
untuk kontribusi club, dan
sharing ilmu satu sama lain.
Semoga bisa menjadi inspirasi
buat supporter yang lain..
Go big Brigata Curva Sud..
” La Grande Storia” cerita besar
dari sleman untuk inspirasi Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar